Teras Sawah Jatiluwih: Pemandangan Menakjubkan
Jatiluwih merupakan salah satu tempat wisata di Bali yang selalu banyak dikunjungi wisatawan setiap harinya. Apakah Anda ingin menghabiskan liburan Anda di suasana pedesaan yang tenang, asri, dan alami di pulau Bali? Jika demikian, perjalanan ke sawah terasering Jatiluwih di Tabanan Bali adalah pilihan yang sangat baik.
Selain itu, pulau Bali terkenal dengan wisata lingkungannya, yang meliputi pantai pasir putih, danau alami, gunung berapi, dan air terjun. Juga terkenal dengan pemandangan matahari terbenam, kebaikan masyarakat Bali, dan seni dan budaya Bali.
Saat berkunjung ke Bali, destinasi paling populer untuk pengunjung pertama kali adalah Pantai Kuta, Pantai Legian, dan Seminyak. Pulau Bali, di sisi lain, menawarkan sejumlah besar situs yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Tentu saja, hal-hal yang tidak akan Anda temukan di belahan dunia lain. Sawah Terasering Jatiluwih dan Sawah Terasering Tegalalang adalah dua tempat di Bali yang wajib Anda kunjungi.
Daya Tarik Sawah Bali
Selain itu, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Bali akan selalu ingin melihat pantai berpasir putih, danau alami, air terjun, dan persawahan bertingkat. Namun pada website ini, kami akan membahas secara eksklusif liburan ke sawah terasering Bali.
Anggap saja Anda belum pernah ke Bali dan ingin melihat sawah terasering. Jika demikian, Anda mungkin bertanya-tanya, di mana sawah terasering terbaik di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan?
Ada beberapa sawah bertingkat di pulau Bali, tetapi dua yang sangat terkenal sebagai tempat wisata. Sawah terasering Jatiluwih dan Tegalalang Ubud, lebih tepatnya.

Di manakah lokasi Terasering Jatiluwih?
Selain itu, Pengertian Jatiluwih. Nama tempat ini merupakan gabungan dari istilah “Jati” dan “Luwih”, yang artinya “sangat indah”.
Kawasan persawahan terasering Jatiluwih terletak di Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, tepat di kaki Gunung Batukaru. Ada baiknya Anda memanfaatkan Google Map untuk memudahkan Anda menemukan lokasi Teras Sawah Jatiluwih.
Saat mengatur jadwal liburan ke Bali, mengetahui waktu dan jarak dari hotel Anda ke objek wisata Bali sangat penting. Berikut adalah beberapa contoh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke tempat wisata terasering Jatiluwih dari tujuan wisata populer lainnya di Bali.
Asumsikan Anda berangkat dari tujuan wisata di bagian selatan Bali, seperti Pantai Petitenget Seminyak. Perjalanan 54 kilometer menuju sawah terasering Jatiluwih akan memakan waktu 1 jam 50 menit.
Asumsikan Anda meninggalkan tempat wisata Ubud Bali, tepatnya Ubud Monkey Forest. Perjalanan 42 kilometer menuju persawahan terasering Jatiluwih akan memakan waktu 1 jam 30 menit.
Perjalanan dari Pura Ulun Danu Beratan Bedugul menuju persawahan terasering Jatiluwih akan memakan waktu 45 menit dan menempuh jarak 23 kilometer.
Jarak dari Pura Tanah Lot di Bali ke sawah terasering Jatiluwih adalah 37 kilometer, dengan waktu tempuh 1 jam 15 menit.
Tiket Masuk Sawah Jatiluwih
Anda harus membayar tiket masuk untuk memasuki area terasering Jatiluwih. Jika anda ingin menikmati pemandangan persawahan sambil makan siang di salah satu warung makan atau cafe di area persawahan Jatiluwih, anda harus membeli tiket masuk
Sawah terasering Jatiluwih, di sisi lain, tidak memerlukan biaya masuk. Jika Anda hanya lewat, ambil foto daripada berhenti di salah satu kafe atau restoran atau menjelajahi bagian dalam sawah.
Area persawahan terasering Jatiluwih dijaga ketat. Saat memasuki restoran, kafe, dan ruang interior sawah untuk jalan-jalan, penjaga akan meminta Anda untuk menunjukkan tiket masuk Anda. Asumsikan Anda dari awal berencana untuk memasuki bagian dalam sawah dan nongkrong di kafe-kafe. Dalam skenario itu, ada baiknya untuk segera membayar tiket masuk Jatiluwih sehingga Anda tidak perlu kembali ke meja tiket untuk mendapatkannya.
Selain itu, terdapat banyak tempat parkir sepeda motor dan mobil di kawasan persawahan Jatiluwih.

Bulan Musim Panen Teras Sawah Jatiluwih
Anda sedang berlibur di sawah, oleh karena itu Anda mengharapkan untuk melihat sawah hijau atau emas. Alhasil, memahami musim panen di sawah terasering Jatiluwih adalah ide yang bagus.
Musim panen di sawah terasering Jatiluwih rata-rata terjadi dua kali dalam setahun. Ini terjadi pada awal Juni dan berlangsung selama dua minggu. Petani kemudian akan mulai menanam padi pada awal Juli dan Agustus.
Awal Desember menandai dimulainya musim panen kedua. Musim tanam padi akan dimulai pada awal Januari dan Februari.
Warisan Dunia UNESCO Bali
Sawah Terasering Jatiluwih Bali terletak di Kabupaten Tabanan. Pada tahun 2012, UNESCO menetapkan Bentang Budaya Bali sebagai bagian dari Sistem Subak Bali.